Rabu, tanggal 24 Agustus silam terlihat pemandangan berbeda di stasiun Jakarta Kota. Ada 1 rangkaian KRL yang jenis atau tipenya belum lazim dipandang oleh para penumpang setia KRL. Di sebelahnya ada 1 rangkaian Kereta Ekonomi yang dilengkapai AC dengan dibalut warna eksterior biru. Ternyata hari itu dilaksanakan penyerahan 2 set(1 set=4 gerbong) KRL AC yang merupakan bantuan dari pemerintah Jerman melalui lembaga krediturnya KFW dan peresmian Kereta Api Ekonomi AC Gajah Wong relasi Pasar Senen-Lempuyangan(Yogyakarta).
Untuk KRL, pemerintah Jerman akan memberikan bantuan lunak sebesar 34 juta Euro yang diperuntukan untuk pembuatan 10 set(40 unit) KRL dan beberapa gardu listrik untuk meningkatkan kapasitas angkut KRL di Jabodetabek. Untuk pengadaan KRL, PT INKA Madiun kembali bekerja sama dengan Perusahaan Bombardier asal Jerman dalam pengadaan mesin dan alat kelistrikannya. Dalam hal ini PT INKA hanya merakit dan membuat bodi KRL yang kabarnya berkerja sama dengan Perusahaan asal Jepang Nipon Sharyo. Menurut kabar saat ini ada 2 set lagi KRL KFW yang telah siap untuk dikirim ke Jabotabek di INKA Madiun, dan sisanya masih dalam tahap pembuatan.

Dan untuk 1 rangkaian kereta Ekonomi AC ini akan digunakan untuk Kereta Api Gajah Wong yang diresmikan operasionalnya pada hari yang sama oleh Mentri Perhubungan Republik Indonesia Freddy Numberi. KA Gajah Wong adalah rangkaian kereta ekonomi AC ke-dua setelah KA Bogowonto yang operasionalnya diresmikan tahun lalu. Dari sisi interior maupun eksterior tidak ada yang berbeda antara kereta api Bogowonto dan Gajah Wong. Setiap gerbongnya terdapat 80 tempat duduk dengan stanformasi 2-2. Warna eksteriornya pus sama-sama berwarna biru. Biaya pembuatan 1 rangkaian kereta ekonomi AC ini diambil dari dana APBN 2010/2011.

Rencananya, setiap tahun Dirjen perkeretapian akan menyerahkan 1 rangkaian kereta ekonomi kepada PT KAI. Tahun ini Dirjen Perkeretaapian juga berencana untuk menyerahkan 3 set KRD-I AC, 5 set KRD-E, dan 1 set Railbus.
Komentar