#reviewFilm Marmut Merah Jambu


Sebagai debutnya sebagai Sutradara, di film ini Raditya Dika bisa dikatakan berhasil mengangkat sebuah novel ke dalam sebuah layar lebar. Buat yang sering nonton serial Malam Minggu Miko, mungkin gak terlalu asing dengan gaya Dika ngebawain cerita di film ini. Gaya narasi dika di film ini juga mirip sama Salman Aristo di filmnya Cinta Dalam Kardus(2013). Kalo di CDK Dika bercerita tentang masa lalunya digambarkan sambil stand up comedy, di film ini Dika bercerita masa lalunya digambarkan sambil bercerita kepada ayahnya Ina.


Di film ini, cerita dipusatkan di masa SMA Raditya Dika(Christoffer Newlan) yang bersahabat dengan Bertus(Julian Liberty). Mereka yang tidak populer memutuskan untuk menjadi populer dengan cara membuat grup ditektif. Setelah membuat grup detektif, muncul lah Cindy(Sonya Pandarmawan) yang akhirnya ikut bergabung dengan Dika dan Bertus di grup detektif. 


Kisah 3 orang sahabat ini sempat rusak akibat ulah Dika yang dibutakan cintanya kepada Ina Mangunkusumo(Anjani Dina). Berbeda dengan novelnya, di film ini Dika gak diceritakan dekat dengan Ina. Kalau di novelnya Dika malah udah ngajak Ina nonton bareng Lodoloring, di filmnya ini Dika bahkan masih malu-malu kalo ngomong sama Ina. Perbedaan jalan cerita di film dengan Novel malah memberikan angin segar buat yang udah baca novelnya. 


Penampilan Tio Pakusadewo sebagai ayahnya Ina juga menjadi nilai tambah buat film ini. Jelas masih fresh diingatan otak kita aktingnya Tio Pakusadewo sebagai ayahnya Ucok di film The Raid dengan sikapnya yang tegas. Di film ini juga dia hadir dengan sikapnya yang tegas, tapi konyol  . 



Anyway, film ini seru ditonton buat ketawa rame-rame bareng penonton lain di bioskop. Setelah puas dengan film action komedi Comic 8 di awal tahun, mungkin lo juga bakal puas dengan film komedi romantis tengah tahun ini.



Komentar