Proyek Jalur Ganda, Elektrifikasi, dan E-Tiket ke Rangkasbitung Mulai Dilanjutkan

Lama tidak mendengar kabar lanjut dari proyek Jalur Ganda dan Elektrifikasi jalur Serpong - Rangkasbitung, kini akhirnya proyek tersebut sudah mulai dikerjakan kembali. Proyek ini baru selesai sepenuhnya (Jalur Ganda + Elektrifikasi) di ruas Serpong hingga Parung Panjang. Untuk ruas Parung Panjang - Maja baru selesai untuk bagian elektrifikasi. Untuk Jalur Ganda masih terputus di petak Cikoya - Maja akibat longsor dan masih belum dilakukannya switch over.

Hari minggu lalu (31/8) saya sempat melihat kondisi di lokasi. Saat ini seperti yang sudah dapat dilihat di lokasi, sudah ada tumpukan bantalan beton untuk mengganti jalur eksisting dari Maja hingga Rangkasbitung yang sampai saat ini masih menggunakan bantalan besi. Proyek pergantian bantalan pun sudah dimulai dibeberapa titik dengan membuat saluran drainase terlebih dahulu disisi rel kereta. 
Tumpukan bantalan beton disisi rel eksisting.

Berkaitan dengan jalur ganda, saat ini dibeberapa titik sudah terlihat proyek untuk pembentukan formation layer dari mulai land clearing di beberapa titik yang ditumbuhi pepohonan lebat dan perataan bukit. Beberapa excavator pun sudah bekerja meratakan bukit. Lokasi proyek terdekat yang dapat dilihat adalah disisi barat stasiun Maja (sekitaran sinyal masuk). Jalur baru nantinya akan ada di sebelah kanan jalur eksisting jika mengarah ke Rangkasbitung.

Berkaitan dengan proyek ini pun terlihat di stasiun Citeras sedang dilakukan perluasan emplasemen stasiun. Disisi selatan sedang dilakukan pembuatan formation layer yang mungkin untuk penambahan jalur. Saat ini stasiun Citeras hanya mempunyai 2 jalur saja. Disisi timur stasiun Citeras juga sudah terlihat formation layer yang sudah selesai dibuat dan siap untuk ditaburi batu ballast.
Lahan untuk jalur ganda di petak Maja - Citeras.
Pelebaran emplasemen di stasiun Citeras.
Bukit yang telah dipapras untuk calon rel ganda Maja - Rangkasbitung.
Walaupun jalur ganda dan elektrifikasi ruas Maja - Rangkasbitung baru memulai tahap konstruksi, sistem E-Tiket yang sudah pasti nantinya akan digunakan seiring dengan masuknya operasional KRL ke Rangkasbitung akan lebih dulu diterapkan di jalur ini. Dengan diterapkannya sistem E-Tiket ini akan menghilangkan sistem tiket kertas yang saat ini digunakan dan juga akan dilakukannya penyeragaman sistem tarif dengan sistem yang telah digunakan KRL Commuter Line saat ini. Rencananya E-Tiket ini akan diberlakukan untuk kereta api lokal Rangkasbitung.

Dari penuturan salah satu petugas keamanan di stasiun Rangkasbitung, awalnya penerapan E-Tiket ini akan dilakukan pada tanggal 1 September. Namun mungkin karena terkendala sistem yang belum siap akhirnya pelaksanaan itu ditunda. Namun menurutnya penerapan sistem E-Tiket hingga stasiun Rangkasbitung ini akan diterapkan tetap pada bulan September ini. Untuk tanggal masih menunggu kabar lanjut dari pusat yang juga menyiapkan sistem. 

Saat ini seluruh prasarana untuk penerapan sistem E-Tiketing sudah siap baik di stasiun Citeras ataupun di stasiun Rangkasbitung. Di stasiun Citeras, PT KAI menyiapkan sebanyak 3 mesin E-Tiket dan sedikit perombakan pada loket untuk menaruh komputer pelayanan E-Tiket. Untuk stasiun Rangkasbitung, PT KAI membuat pintu keluar/masuk baru di sebelah barat pintu keluar/masuk lama (dekat ruang PPKA) khusus untuk E-Tiket. Namun PT KAI baru menyediakan 4 mesin E-Tiket saja di pintu baru ini. Dengan banyaknya pengguna kereta lokal di stasiun Rangkasbitung ini sudah pasti akan menyebabkan panjangnya antrian di gate E-Tiket. Spanduk sosialisasi E-Tiket dan pengumuman bahwa stasiun ini akan menerapkan sistem E-Tiket pun sudah dapat dilihat di stasiun Citeras dan Rangkasbitung.
Stasiun Citeras.
Mesin E-Tiket di stasiun Citeras.

Spanduk sosialisasi E-Tiket di stasiun Citeras.
Stasiun Rangkasbitung.
KA Lokal Ekonomi di stasiun Rangkasbitung.
Mesin E-Tiket di stasiun Rangkasbitung.
Spanduk E-Tiket di stasiun Rangkasbitung.
Jika E-Tiket sudah mencapai stasiun Rangkasbitung, tentunya akan berdampak pada berubahnya sistem tarif pinalti E-Tiket itu sendiri. Saat ini tarif penalti untuk E-Tiket berlaku untuk tarif terjauh (Bogor - Maja) yaitu sebesar Rp 7000,-. Jika sistem sudah memasukkan stasiun Citeras dan Rangkasbitung dalam jaringan E-Tiket, dapat dipastikan tarif untuk pinalti akan meningkat menjadi Rp 7500,- sebagai tarif untuk rute terjauh, yaitu Bogor - Rangkasbitung.

Operasional KA Lokal pun kabarnya akan diperpendek berkaitan dengan diterapkannya E-Tiket hingga stasiun Rangkasbitung. Kabarnya operasional KA Lokal akan diperpendek hanya sampai stasiun Parung Panjang. Setelah KA Lokal diperpendek operasionalnya hanya sampai Parung Panjang, rencananya KRL Commuter Line akan kembali berhenti di stasiun Angke. Walaupun operasional KA Lokal kabarnya akan diperpendek, namun operasional KA Ekspress seperti Rangkas Jaya dan Kalimaya tetap akan melayani rute Rangkasbitung - Tanah Abang dengan menggunakan tiket kertas seperti biasa.
Gerbang E-Tiket di stasiun Parung Panjang.
KA Lokal di stasiun Parung Panjang.

Komentar

Anonim mengatakan…
itu petak yang longsor belum ada kegiatan konstruksi ya?, kok malah mulai yang Maja-rangkasbitung, padahal kalo switch over jadi khan mengurangi persilangan KA
SukamotoAdam mengatakan…
Kemarin sih saya lihat belum ada sama sekali kegiatan konstruksi di tempat longsor. sebenarnya ada info lagi mengenai indak lanjut untuk jalur Barat ini. Namun belum sempet saya update ke tulisan saya. Secepatnya saya update.
kikils mengatakan…
kapan ya tanggal pastinya KRL kembali berhenti di Angke?
SukamotoAdam mengatakan…
belum ada rilis resmi mengenai itu dari PT KAI mas.
Arief Setiawan mengatakan…
itu bagian yang longsor di antara Tigaraksa-Cikuya, mau jalur eksisting maupun jalur baru, mendingan dijadiin jembatan beton aja daripada longsor lagi, dan kalo bisa dikerjainnya pake teknik sosrobahu, biar cepat selesai
Arief Setiawan mengatakan…
Dan sekarang sudah beroperasi double track Maja Rangkas