KRL Seri 205 Nambu. Pendek di Jepang, Panjang di Indonesia

Sejak tahun 2013 PT Kereta Commuter Jabotabek rutin mengimpor KRL bekas pakai dari Japan Railway (JR) East yang keseluruhannya adalah seri 205. Setelah JR205 dari jalur Saikyou (2013) lalu jalur Yokohama (2014), tahun ini PT KCJ kembali mengimpor KRL seri 205 dari jalur Nambu di Jepang. Jalur Nambu ini membentang sepanjang 45km menghubungkan kota Tachikawa di Tokyo hingga kota Kawasaki di Kanagawa. Jalur Nambu ini merupakan salah satu dari empat jalur yang dibangun dalam proyek Tokyo Mega Loop (東京メガループ).

Pada awalnya KRL yang beroperasi di jalur Nambu ini adalah seri 72 dan 73. Lalu pada medio tahun 1970-an KRL seri 72 dan 73 mulai digantikan oleh KRL seri 101 dan seri 103 pada medio tahun 1980-an. Era KRL seri 205 di jalur Nambu ini dimulai pada tahun 1990-an. Sampai akhirnya setelah 25 tahun mengabdi di jalur Nambu, KRL seri 205 ini mulai digantikan kembali oleh KRL terbaru yaitu seri E233-8000. Berakhirnya karir KRL seri 205 jalur Nambu ini bukan berarti menjadi akhir hidupnya juga, karena sebanyak 120 unit atau 20 rangkaian KRL ini telah dibeli oleh PT Kereta Commuter Jabotabek untuk memulai karir barunya di Indonesia. Seluruh rangkaian KRL yang beroperasi di jalur Nambu ini tergolong tergolong pendek karena hanya berjumlah 6 kereta per rangkaian KRL.
JR E233-8000 pengganti rangkaian JR205.
KRL seri 205 Nambu saat persiapan proses unloading di Pasoso.
Tepatnya tanggal 2 Juli 2015, sebanyak 5 set KRL seri 205 Nambu ini tiba di Indonesia. Ini merupakan kloter pertama yang dikirim dari Jepang. Untuk pengiriman KRL JR205 Nambu dari Pasoso menuju Depok,skema yang dilakukan adalah mengirim tiap 2 set sekaligus. Dan berkat adanya regulasi baru yang menyatakan tiap pengiriman KRL dari Pasoso menuju Depok harus tetap dikawal oleh NR, formasi tiap pengiriman rangkaian KRL Nambu dari Pasoso ini menjadi sangat panjang, yaitu 14 kereta yang terdiri dari 2 set (12 kereta) KRL Nambu + 1 set NR (2 kereta) yang ditarik oleh lokomotif.
2 set KRL JR205 Nambu siap dikirim menuju Depok.
Setibanya di Indonesia, KRL JR205 Nambu ini langsung menjalani serangkaian tes uji coba. Untuk yang pertama, Uji Coba dilakukan dengan merangkai 2 set KRL JR205 Nambu ini menjadi 12 kereta. Dengan hanya memiliki 6 kereta per rangkaian, alih-alih memodifikasi susunan kereta menjadi 8 atau 10 kereta per rangkaian, KCJ ternyata lebih memilih opsi pengoperasian 2 set sekaligus yaitu menjadi 12 kereta per rangkaian. Beroperasinya KRL dengan 12 kereta per rangkaian ini akan didukung oleh perpanjangan peron stasiun di lintas Bogor dan Bekasi. 
Uji Coba tahap awal. NaHa 2 dan NaHa 44.
NaHa 2 dan NaHa 44
Beberapa set KRL JR205 Nambu kloter 1 saat ini sudah menjalani tahapan tes sertifikasi untuk mendapatkan izin operasi dari departemen terkait. Ada yang unik melihat kondisi KRL JR205 Nambu ini pasca rekondisi di Dipo Depok, yakni warna garis asli jalur Nambu tetap dipertahankan oleh PT KCJ. Perubahan warna hanya terdapat di muka KRL saja sesuai dengan KRL lainnya yaitu menjadi berwarna merah. Plus penambahan tangga dan pegangan di tiap pintu, lalu tralis di kaca muka KRL. 
Uji Coba tahap awal NaHa 11, difoto di stasiun Pasar Minggu Baru.
Uji Coba tahap awal NaHa 40, difoto di daerah Cawang Cikoko.
Uji Sertifikasi NaHa 4, difoto di dekat stasiun Pondok Cina.
Sampai saat ini sudah ada 9 set KRL seri JR205 Nambu yang telah tiba di Indonesia. Ini berarti masih ada 11 set lagi yang menunggu giliran untuk dikirim dari Jepang. Beberapa set-pun masih ada yang beroperasi di jalur Nambu. Dan untuk di Jabotabek sendiri, rangkaian JR205 Nambu ini ditargetkan beroperasi pada akhir tahun 2015 ini. Pun juga beberapa infrastruktur prasarana pendukung pengoperasian KRL 12 kereta ditargetkan selesai dan siap untuk digunakan pada akhir tahun 2015. Semoga dengan dioperasikannya KRL 12 kereta ini akan menambah kapasitas daya angkut KRL yang saban hari kian meningkat. 

Rangkaian JR205 Nambu ini pula kabarnya akan menjadi penutup pengadaan KRL seri 205 yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2013 silam. Total keseluruhan unit KRL seri 205 yang dikirim ke Indonesia adalah sebanyak 476 unit yang terbagi menjadi 50 set. Rencananya mulai tahun depan PT KCJ akan kembali mengimpor KRL dari Tokyo Metro, yakni seri 6000. Berbeda dengan seri 6000 Tokyo Metro sebelumnya, rencananya KRL seri 6000 yang akan dibeli KCJ sudah memiliki mesin VVVF-GTO. Namun kabar ini belum bisa dipastikan 100% kebenarannya, lebih baik kita tunggu saja kelanjutan impor KRL ini tahun depan.  

Komentar

PAK HARIS mengatakan…
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.